“AWARENESS” adalah Senjata Utama Perlawanan Pandemi Covid

(Oleh: Anthonius Dhinar H.W Dosen Prodi Teknologi Rekayasa Logistik)

Dampak Pandemi Covid-19 yang ditunjukkan oleh grafik statistika peningkatan penderita yang positif tidak hanya dirasakan di Kota Berau, Provinsi Kalimantan Timur sendiri melainkan terjadi hampir di seluruh dunia tanpa terkecuali. Banyak berita simpang siur tentang kebenaran penyebab pandemi covid-19 yang terjadi diseluruh dunia antara lain bahwa virus corona ini merupakan konspirasi China untuk melakukan shut down ekonomi dunia dengan cara propaganda penyebaran Covid-19, atau ada berita lain dari Jepang yang mengatakan bahwa negara China terus melakukan berbagai upaya mengubah Status Quo di Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan ataupun berita-berita lain, dan hoaks-hoaks baru yang ada dan tersebar di tengah masyarakat kita ini.

Nasi sudah menjadi bubur, yang sudah terjadi ya terjadilah. Pandemi sudah terjadi dan banyak mengakibatkan banyak hal seperti perekonomian yang melemah, korban-korban yang sakit, dirawat ataupun sampai meninggal akibat pandemi ini. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi terjadi peningkatan jumlah penderita Covid baik yang positif dan meninggal hampir disemua daerah baik itu kabupaten, kota dan provinsi sampai negara. Suatu kejadian yang terjadi pasti memiliki sebab dan akan memiliki akibat baik positif ataupun negatif dari kejadian yang terjadi tersebut. Hal ini menandakan sebuah hubungan yang disebut Hubungan sebab akibat.

Mungkin bagi teman-teman yang pernah mendengar dan belajar mengolah data tentang ilmu statistika dasar mengetahui tentang “Regresi”. Regresi adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab dan akibat antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Analisis regresi sederhana menyatakan hubungan anatara variabel yang bersifat linier, dimana terjadi perubahan varibel X yang akan diikuti oleh perubahan pada variabel secara tetap. Tetapi dalam hubungan nonlinier, perubahan variabel X tidak diikuti dengan perubahan variabel Y secara proporsional. Dalam regresi juga terdapat garis regresi sederhana dimana garis tersebut berupa sebuah garis lurus yang memperlihatkan hubungan 2 variabel, yaitu Variabel X dan Variabel Y.

Regresi sederhana ini juga dapat dihubungkan dengan kondisi pandemi Covid saat ini. Dimana “sebab” kita analogikan dengan Variabel X yaitu ketidakpedulian masyarakat terdapat kondisi dan masyarakat sekitarnya, dan “akibat” yang kita analogikan dengan Variabel Y yaitu jumlah penderita positif yang terjadi disuatu tempat. Kepedulian dan ketidakpedulian seseorang kembali pada personal masing-masing pribadi. Setiap personal memiliki persepsi dari yang apa ia lihat dan pikirkan. Persepsi merupakan proses menafsirkan dan mengolah kesan panca indera individu dalam memberikan makna melalui proses pengamatan seseorang yang dipengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar, wawasan dan lingkungannya (Robbins dan Timothy, 2008), dan berhubungan dengan rangsangan stimulus yang mengaktivasi indera dalam mencapai pengetahuan khusus tentang objek atau kejadian (Winardi, 2004). Dimana persepsi seseorang baik laki-laki atau perempuan dipengaruhi banyak variabel atau faktor seperti status pendidikan, usia, jenis kelamin, masa bekerja dan lain sebagainya.

Coba kita ambil salah satu contoh pendukung persepsi tersebut yaitu persepsi iklim keselamatan lebih positif ditunjukkan oleh pekerja dengan usia yang lebih tua dibandingkan pekerja dengan usia yang lebih muda (Fang et al., 2006) dan iklim keselamatan bernilai positif pada persepsi pekerja yang lebih tua, sudah menikah, dan memiliki lebih banyak anggota keluarga untuk mendukungnya dibandingkan pekerja di usia muda, tunggal, atau tidak memiliki anggota keluarga untuk mendukungnya (Choudhry et al., 2009).

Persepsi pekerja dengan status pendidikan yang lebih tinggi yaitu >10 tahun sampai sarjana dan sarjana ke atas lebih mudah menerima dan memahami peraturan keselamatan dibandingkan pekerja dengan status pendidikan yaitu 10 tahun  termasuk kelompok Primary dan Upper Primary  (Vinodkumar dan Bhasi, 2009),  dan  status  pendidikan yang dimulai dari Primary – Middle/JHS- Secondary/Vocational – Diploma – Degree menunjukkan peningkatan keamanan persepsi iklim kerja (Ameko, 2015).

Status pendidikan dan usia sangatlah mempengaruhi persepsi seseorang dalam mengambil suatu keputusan terhadap suatu permasalahan ataupun kondisi yang terjadi baik itu kondisi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.

Usia yang lebih tua akan lebih memiliki persepsi iklim keselamatan yang bernilai positif dibandingkan usia yang lebih muda. Terlihat juga saat pandemi saat ini, penduduk dengan usia yang lebih tua, lebih peduli (aware) terhadap kondisi kesehatan diri sendiri, orang dirumahnya maupun lingkungan sekitarnya. Kelompok ini memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi untuk masalah kesehatan.

Berbeda dengan penduduk usia yang lebih muda dan yang belum mengenai dunia pendidikan. Kelompok ini kemungkinan akan memiliki sikap peduli (aware) yang rendah karena kurangnya informasi, pengetahuan dan dampak yang didapatkan dengan kondisi ini meskipun kaum usia lebih muda memiliki dunia gengam “gadget” canggih yang memiliki kebebasan dalam akses mendapatkan infromasi, melihat infromasi yang ada diseluruh dunia. Variabel/faktor seperti usia tua ataupun muda haruslah memiliki sikap bijaksana dalam berbuat dan bertindak serta memiliki sikap peduli (awareness) yang tinggi terkait kondisi yang sedang terjadi.

Informasi berupa brosur, e-flyer, video, audio-video sudah dioptimalkan oleh pemerintah dalam menekan jumlah penderita Covid-19 yang positif tetapi kembali lagi kepada niat “Personal” untuk “Open” memunculkan sikap sadar dan peduli terhadap orang dan lingkungan sekitarnya atau tidak.

Ikuti anjuran yang sudah disarankan oleh Pemerintah melalui Dinas Kesehatan yaitu dengan meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan protokol kesehatan antara lain yaitu selalu menjaga kesehatan dengan makan makanan yang bergizi untuk memenuhi asupan gizi tubuh kita, selalu mencuci tangan sehabis memegang uang/handphone atau barang yang berasal dari luar, menjaga area rumah dan tempat kita masing-masing dengan tidak melakukan aktifitas di luar rumah jika tidak terlalu penting, selalu menggunakan masker jika keluar rumah dan jaga jarak dengan siapapun, sepulang dari luar rumah langsung rendam pakaian yang dipakai dengan detergen atau sabun, serta hindari kerumuman dan aktifitas yang melibatkan orang banyak.

Kesadaran dan kepedulian untuk selalu waspada harus kita munculkan pada tiap pribadi kita masing-masing. Jika dalam diri kita tertanam sikap sadar dan peduli, secara otomatis kita membantu pemerintah dan sesama dalam menekan perkembangan, peningkatan jumlah penderita covid dan tingkat penyebarannya. Semoga Tuhan menguatkan kita bersama-sama dalam menghadapi cobaan di masa pandemi ini. AMIN.