Rangkaian Program Pengenalan Kampus (P2K) Politeknik Sinar Mas Berau Coal Tahun Akademik 2020

Tanjung Redeb- Tahun 2020 ini kegiatan Program Pengenalan Kampus (P2K) Poltek Simas Berau secara daring. Ini merupakan tahun ke 3 penyelenggaran P2K dan  diikuti oleh 70 mahasiswa yang terdiri dari 24 mahasiswa baru Prodi Perawatan Mesin, 23 mahasiswa baru Prodi Survei dan Pemetaan, dan 23 mahasiswa baru Prodi Teknologi Rekayasa Logistik.

Rangkaian acara P2K ini akan berlangsung 5 hari yang dimulai pada tanggal 5 sampai dengan 9 Oktober 2020. Dalam kegiatan ini para mahasiswa peserta P2K akan menjalani serangkaian kegiatan berupa pengenalan kehidupan dan jati diri kampus beserta infrastruktur di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa baru dalam mengikuti aktivitas perkuliahan di masa yang akan datang.  Adapun beberapa Pemateri yang diundang untuk mengisi kegiatan P2K tersebut anatara lain:

1.Pak Arief Wiedhartono-Operation and HSE Director PT Berau Coal

Topik :  “Membangun Profesionalisme dan Kompetensi Sejak Dini”

Mahasiswa baru dituntut untuk dapat membangun profesionalismenya sejak dini. Harapannya adalah mahasiswa setelah lulus dapat menjalankan profesi sesuai dengan keahliannya. Seorang professional nantinya juga diharapkan dapat bertindak obyektif. Karakter professional dapat dibentuk dengan mengedepankan strong value, expertise, relationship, communication, good looking, dan balance of life. Dalam pengembangan karir dan daur hidup generasi muda saat ini juga harus dipersiapkan sedini mungkin untuk menggapai karir yang cemerlang.

 

2.Kris Adi Nugraha:

Topik: “Pedoman Akademik”

Beberapa hal yang disampaikan pada sesi ini adalah mengenai system registrasi mahasiswa secara administrative dan akademik serta penegasan status mahasiswa. Dalam pedoman akademik juga disampaikan mengenai hitungan satuan kredit semester (SKS) sebagai satuan beban studi atau bobot mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa. Skema proses pembelajaran di Poltek Simas Berau sendiri juga dipaparkan dengan jelas bahwa untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, Poltek Simas Berau merancang kurikulum dengan perbandingan 30% teori dan 70% Praktikum. Beberapa hal lainnya seperti fasilitas mahasiswa, tata tertib mahasiswa, dan sanksi akademik yang akan diperoleh Ketika mahasiswa melanggar ketentuan dan tata tertib yang ada.

 

3.Hendro Haryono:

Topik: “Softskill: Creative Problem Solving dan Basic Mentality”

Pada sesi ini mahasiswa diberikan materi mengenai bagaimana menentukan dan menyelesaikan suatu permasalahan yang ada di dalam diri maupun yang ada di lingkungan sekitar. Selain itu dalam sesi basic mentality, mahasiswa baru dibekali bagaimana menghadapi masa depan sesuai dengan cita-cita dan berbagai tips dalam menghadapi kendala dan rintangan selama perjalanannya menggapai cita-cita tersebut.

 

4. Yan Adriansyah:

Topik: “Pengenalan Dunia Tambang”

Beberapa hal yang disampaikan dalam pengenalan dunia tambang adalah mengenai jenis-jenis pertambangan. Kegunaan tambang dalam kehidupan sehari-hari serta berbagai tipe-tipe pertambangan. Dalam kaitannya dengan beberapa program studi yang ada di Politeknik Sinar Mas Berau Coal, teknologi pertambangan ini juga terus berkembang mengikuti teknologi yang ada saat ini. Tentu saja hal tersebut menjadi tantangan mahasiswa semua untuk terus berinovasi agar dapat bersaing di dunia kerja nantinya.

 

5.Agustinus Setyawan

Topik: “Perguruan Tinggi di Era 4.0”

Revolusi Industri 4.0 menuntut mahasiswa sebagai insan terpelajar untuk dapat belajar mengikuti perkembangan zaman yang ada. Pada saat ini, dunia pekerjaan tidak lagi dilakukan secara manual dan analog namun sudah beralih pada dunia digital dengan segala macam teknologinya. Kondisi pandemic pun secara tidak langsung juga mempercepat perkembangan teknologi terutama dalam hal pembelajaran. Teknologi belajar daring yang semula baru akan dimulai tahun 2022, secara simultan telah dilakukan pada awal tahun 2020 ini dengan dorongan faktor pandemic tersebut. Era digital tentu saja menuntut insan pembelajar untuk dapat menguasai hardskills dan softskills yang saat ini tengah merajai seluruh sektor yang ada. Softskill tersebut antara lain adalah: creativity, persuasion, collaboration, adaptabilitu, dan emotional intelligence. Selain itu hardskill yang perlu dikembangkan pada era ini adalah: blockchain, cloudcomputing, analytical reasoning, artificial intelligence, UX design, business analysis, affiliate marketing, sales, scientific computing, dan video production.

 

6. Agustina Tutik

Topik: “Menjadi Warga Poltek Simas Berau”

Warga Politeknik Sinar Mas Berau harus memiliki kemampuan, kecakapan, dan kecerdasan dan sanggup melakukan sesuatu dengan tepat. Selain itu diperlukan juga integritas, jujur, dan berkarakter kuat. Beberapa cara menjadi cakap adalah harus memiliki pengetahunan, keterampilan, dan mandiri/tidak manja. Selain itu, dalam memupuk karakter yang kuat harus juga mampu berpikir kritis, bijak, tegas, terbuka, tekun, berani dan bertanggung jawab, percaya diri, dan memiliki kasih sayang. Warga Poltek Simas Berau pada akhirnya harus dan wajib dapat bergaul dengan orang baik dan sukses, membangun jaringan dan go global, mampu beradaptasi, bertumbuh, dan menjaga motivasi serta menghargai orang lain.

 

7.Alissa Wahid

Topik: “Kesadaran Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan”

Alissa Wahid membawakan presentasi yang berjudul “Menjaga Kita di tengah Aku”. Indonesia setelah 75 tahun merdeka telah mencapai hal-hal positif seperti peningkatan ekonomi, penerapan demokrasi dan geopolitik, munculnya ekonomi digital dan ekonmi kreatif, tingkat Pendidikan yang naik serta kemiskinan yang menurut. Namun beberapa hal tentu saja juga terjadi seperti adanya ketimpangan, kualitas Kesehatan yang masih kurang, ketidakadilan gender, dan lain sebagainya. Generasi muda dalam hal ini adalah mahasiswa adalah 1) mengikuti aktivitas yang bermanfaat dan 2) membuat inovasi dan kualitas Pendidikan yang baik. Disamping itu, persatuan antar warga negara juga terus dipupuk dan jangan sampai terjerumus dalam isu-isu SARA yang saat ini sedang merebak. Mengutip istilah dari bapak bangsa Gus Dur bahwa Indonesia adalah keberagaman, dan jika tidak beragam berarti bukan Indonesia. Sebagai penutup, Alissa Wahid juga menekankan bahwa apapun yang kita kerjakan dan lakukan, perjuangkan demi masyarakat bangsa dan negara, untuk itu, Haruslah menjaga Kita ditengah Aku.

 

8. Andy Henry Achmad

Topik: “Fire Warden & Emergency Preparedness”

Fire warden membantu dalam hal keselamatan dengan cara: Bertanggungjawab untuk memimpin dan mengatur semua kegiatan yang berkaitan dengan situasi gawat darurat sebelum petugas ERG & FP tiba dilokasi, memastikan karyawan diarea anda telah mengetahui prosedur gawat darurat, memastikan alat-alat pemadam api telah diinspeksi, dirawat dan digunakan dengan benar, meningkatkan “budaya keselamatan” dengan melakukan tindakan perbaikan atas semua kekurangan dalam hal keselamatan. Sementara itu dalam kaitannya dengan kejadian gempa, kita hendaknya harus menghindari bangunan di sekitar (Gedung, tiang listrik, pohon, dll). Jika sedang mengendarai mobil pastikan tetap berada di dalam mobil sampai kondisi benar-benar aman dan pastikan tidak berhentu di jembatan, tiang listrik, tebing, dan lain-lain.